Ruang lingkup dan kajian sosiologi pendidikan



TUGAS I
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Tentang
RUANG LINGKUP DAN KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN


2014-09-13-08-13-16-1626220049


RIZKE ADYAFNITA
14006035


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

Ruang Lingkup dan Kajian Sosiologi Pendidikan

A.    Pengertian Sosiologi
Istilah sosiologi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Prancis bernama Auguste Comte dalam bukunya Cours de la Philosovie Positive. Orang yang dikenal dengan bapak sosiologi tersebut menyebut sosiolog adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Kata sosiologi sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu ‘socius’ yang berarti teman atau kawan dan ‘logos’ yang berarti ilmu pengetahuan.
Disebutkan oleh Auguste Comte di atas yang menyatakan sosiologi merupakan ilmu pengetahuan. Sebuah pengetahuan dikatakan sebagai ilmu apabila mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada peneliti yang ilmiah. Beberapa pakar sosiologi mendefenisikan sebagai berikut:
1.      Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi , sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
2.      P.J.Bouman, sosiologi adalah ilmu masyarakat umum
3.      Alvin Bertrand, sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human relationship).
4.      Mayor Polak, sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
Jadi dapat disimpulkan sosiologi adalah ilmu tentang cara berteman atau berkawan atau bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam masyarakat.
B.     Karakteristik Sosiologi Sebagai Ilmu
 Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan pancaindera manusia, yang dialaminya dalam kehidupan social.  Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional. Sifat empiris ini sering dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat diuji dengan fakta.
Sosiologi bersifat teorits. Yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
Sosiologi bersifat komulatif. Yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
Sosiologi bersifat nonetis. Yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

C.    Pengertian Sosiologi Pendidikan
Pada dasarnya, sosiologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus. Sosiologi umum menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum. Sedangkan Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum, yaitu menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio kultural secara mendalam. Misalnya: sosiologi masayarakat desa, sosiologi masyarakat kota, sosiologi agama, sosiolog hukum, sosiologi pendidikan dan sebagainya.Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus.
Beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut beberapa ahli:
1.      Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
2.      Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
3.      Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
4.      Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
5.      Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
6.      Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.



D.    Ruang Lingkup Bidang Kajian Sosiologi Pendidikan
Ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah garapan sosiologi pendidikan. Brcokover, dalam Pavalko (1976), menyebutkan empat garapan sosiologi pendidikan, yaitu sebagai berikut.
1.      Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat
a.       Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial
b.      Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
c.       Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
d.      Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan quo, dan
e.       Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.
2.      Hubungan antarmanusia di dalam sekolah
Lingkungan ini lebih condong menganalisis struktur sosial di dalam sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan relasi sosial di dalam masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu:
a.       Hakikat kebudayaan sekolah sejauah ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah, dan
b.      Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah yang antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
3.      Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah/lembaga pendidikan
a.       Peranan sosial guru-guru/tenaga pendidikan
b.      Hakikat kepribadian guru/tenaga pendidikan
c.       Pengaruh kepribadian guru/tenaga kependidikan terhadap kelakuan anak/peserta didik,dan
d.      Fungsi sekolah/lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid/peserta didik
4.      Lembaga pendidikan dalam masyarakat
Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah/lembaga pendidikan  dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat di sekitar sekolah/lembaga pendidikan. Hal yang termasuk dalam wilayah itu antara lain yaitu:
a.       Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah/lembaga pendidikan
b.      Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat di luar sekolah
c.       Hubungan antarsekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan, dan
d.      Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat berkaitan dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.

E.     Peran Sosiologi dalam Layanan Konseling
Peran sosiologi dalam layanan konseling adalah dengan sosiologi dapat berkembangnya komunikasi yang baik antara klien dan konselor, baik itu secara lisan maupun dalam bentuk lisan dan dengan sosiologi kita memiliki kemampuan dalam bersikap dan bertingkah laku sebagai konselor dan klien.



Daftar Kepustakaan
Nasution.2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
http://uns.ac.id/data/sp1.pdf di akses pada tanggal 12 Februari 2015

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

konseling kesehatan di lingkungan kerja

Konsep Dasar Metodologi Penelitian