Konsep Dasar Metodologi Penelitian
KONSEP DASAR
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Pengertian Penelitian dan Metodologi Penelitian
Secara
etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali
dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian
adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika.
Pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
1.
Marzuki, penelitian adalah suatu
usaha untuk mengumpulkan , mencari , dan menganalisis fakta-fakta mengenai
suatu masalah.
2.
Supranto , penelitian dari suatu
bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh
fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar , hati-hati dan sistematis.
3.
Sutrisno Hadi, yaitu suatu usaha
untuk menemukan sesuatu mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan atau
memperluas , dan menggali lebih dalam apa yang telah ada , serta menguji
kebenaran terhadap apa yang sudah ada , tetapi sudah diragukan kebenarannya.
Dari beberapa
pengertian tentang penelitian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian itu adalah penyaluran rasa ingin tahu
manusia terhadap suatu masalah dengan menggunakan perlakuan tertentu, seperti
memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat serta memformulasikan
hipotesis terhadao suatu masalah, sehingga diperoleh suatu pencapaian kebenaran
jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan dll.
Metodologi
berasal dari kata “ metode” dan” logos”. Metode artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis
mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang
sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha
yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang
memerlukan jawaban. Pengertian metodologi penelitian menurut para ahli, sebagai
berikut:
1.
Nasir, metode
penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan
dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2.
Winarno, metode
penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti
dan sistematik.
3.
Sugiyono, metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Jadi dapat
di ambil kesimpulan bahwa metodelogi penelitian adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang secara tepat dan secara
terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari,
menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat
dipergunakan untuk menemukan mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu
pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan.
B.
Pendekatan dalam Penelitian
Scott
W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnston menyatakan, kendati bervariasi,
pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar, yaitu:
a. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan ini menekankan pada
penilaian numerik atas fenomena yang dipelajari. Pendekatan
penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang memandang setiap
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Karena itu,
sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan dirancang secara detail dan
tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung. Penelitian ini cenderung
dilakukan secara terpisah antara peneliti dengan obyek yang diteliti.
b. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan ini menekankan pada
pembangunan naratif atau deskripsi tekstual atas fenomena yang diteliti. Pendekatan
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma interpretif
dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang
holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat
interaktif. Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan
penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada obyek yang alamiah
yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Istilah naturalistik
menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya
dalam situasi normal dan menekankan pada deskripsi secara alami.
Sedangkan
menurut Muri Yusuf
(2007:13) kebenaran keilmuan itu dapat didekati melalui pengalaman, penalaran
dan penyelidikan ilmiah. Sehubungan dengan itu, ada dua pendekatan dalam
mencari kebenarannya, yaitu:
1)
Pendekatan
Non-Ilmiah
Dalam pendekatan non-ilmah ini ada beberapa bentuk yang dapat digunakan, yaitu:
v Akal sehat
Akal sehat merupakan serangkaian konsep dan bagan
konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Menurut
James Drever dikutip oleh Muri Yusuf (2007:15) menyatakan akal sehat sebagai
intelegensi praktis yang didasarkan pengalaman. Pendapat otoritas ilmiah
v Otoritas
Kebenaran yang didapat dari otoritas ilmiah ini
bukanlah sesuatu yang benar sepanjang zaman karena mereka yang memiliki
otoritas dari pendidikan dengan pikirian yang logis saja dan bukan dari
penyelidikan ilmiah, bisa saja jika sudah di teliti otoritas itu salah.
v Intuisi
Cara ini seling digunakan oleh seseorang dalam
memecahkan suatu masalah yang sulit, dengan cara menentukan suatu pendapat atau
keputusan berdasarkan sesuatu yang didapat dari proses yang tidak disadari atau
sesuatu yang tidak dipikirkan terlebih dahulu.
v Coba dan salah
Cara ini sering digunakan oleh seseorang meskipun
tidak efesien. Apabila ingin memecahkan masalah maka orang itu langsung
mencoba-coba dan pada akhirnya menemukan sesuatu. Apabila gagal maka cobalagi
dan begitu seterusnya.
2)
Pendekatan
ilmiah
Pengetahuan dan
kebenaran yang didapat melalui pendekatan ilmiah dengan menggunakan penelitian
atau penyelidikan sebagai wahana, serta berpijak pada teori-teori tertentu yang
berkembang berdasarkan penelitian secara empiris sebelumnya akan mempunyai kekuatan
yang sangat berarti dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Frankel dan Wallen dalam Muri Yusuf (2007:17) mengatakan bahwa ada
lima langkah umum dalam berfikir secara ilmiah, yaitu: identifikasi masalah,
merumuskan asalah, mem-formulasikan
hipotesisi, dan memproyeksikan konsekuen/ akibat-akibat yang akan terjadi dan mengajukan pengujian hipotesis.
C.
Cara Berpikir dalam Penelitian
Cara berpikir kelilmuan adalah cara
berpikir induktif-deduktif atau deduktif-induktif, kebenaran yang telah
adaditinjau kembali untuk selanjutnya diuji secara empiris menurut langkah-langkah
metoda ilmiah (Yusuf, 2014: 21). Kekuatan utama metode keilmuan (scientific
method) ini adalah ketepata (precision), kontrol, dapat diuji, dan
dimungkinkan untuk menemukan sebab akibat.
Cara berfikir seorang
peneliti dalam penelitian hendaknya yang
termasuk dalam sebagai berikut:
1.
Berfikir spektif
Seorang harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta
yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya)
2.
Berfikir analisi
Peneliti harus selalu menganalisa setiap pernyataan
atau persoalan yang dihadapi
3.
Berfikir kritis
Mulai
dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara
yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
KEPUSTAKAAN
Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok
Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Muri, Yusuf.
2017. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.
Syofian,
Siregar. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara.
Komentar
Posting Komentar