Konsep Dasar BK Industri
A.    Pengertian BK Industri.
Permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga saja, melainkan juga masyarakat dilingkungan perusahaan, industri, kantor – kantor, dan lembaga kerja lainnya, organisasi pemuda dan organisasi kemasyarakatan lainnya, bahkan dilembaga permasyarakatan, panti jompo, rumah sakit dan sebagainya, seluruhnya tidak terhinfar dari kemungkinan menghadapi masalah, sehingga diperlukan jasa bimbingan dan konseling (Prayitno, 2004).
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.  Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Adanya bimbingan dan konseling di dunia industri disebabkan karena, dari penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli diketahui bahwa kondisi sosial dan psikologis dari lingkungan kerja secara potensial memiliki arti yang lebih penting dari pada kondisi kerja fisik. Konseling Industri adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan yang mempunyai masalah emosional dengan maksud untuk membantu karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalahnya secara lebih baik. Konseling industri bertujuan untuk memperbaiki kesehatan mental karyawan. Kesehatan mental yang baik berarti bahwa orang-orang merasa nyaman akan mereka sendiri, baik terhadap orang lain, dan sanggup memenuhi kebutuhan hidup (Boharudin, 2011).
Steve Cooper (dalam Boharudin, 2011 ) mendefinisikan konseling di industry sebagai usaha yang sengaja untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan karyawan, membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah mereka dengan cara mereka sendiri. konseling merupakan suatu hubungan timbal balik antara konselor dengan klien yang dalam lingkungan kerja yang disebut sebagai Karyawan, yang mempunyai sifat profesional secara individu maupun kelompok yang dirancang untuk membantu karyawan mencapai perubahan yang bermakna bagi kehidupannya

B.     Tujuan BK Industri.
Pada awalnya konseling perusahaan lebih banyak menangani masalah hubungan antar manusia dalam lingkup perusahaan. Kemudian pada tahun 1940 jasa konseling lebih dimaksudkan sebagai salah satu usaha pendidikan kesehatan di tempat kerja yang bertujuan untuk membantu karyawan dalam menangani kesejahteraan fisik dan mental, seperti alkohol, merokok, manajemen stress, menjaga kesehatan jantung, dan lain sebagainya. Mulai tahun 1960 counsellors & counselling psychologist merupakan tim kesehatan mental, di mana konseling individu menjadi bagian dari pelayanan Employee Assistance Programme (EAP), yang terkait dengan kinerja karyawan, terapan manajemen dan kepemimpinan, pelatihan supervisor, dan dukungan terhadap seluruh level karyawan, termasuk pelatihan yang membantu individu dan organisasi dalam menghadapi perubahan. Konseling dalam hal ini bersifat preventif, dengan tujuan  antara lain :
1.      Mendukung karyawan dalam menghadapi perubahan organisasi.
2.      Meningkatkan nilai Sumber Daya Insani sebagai asset organisasi, dengan semakin tingginya kesadaran bahwa manusia adalah asset organisasi,maka jasa konseling diadakan untuk mengatur kekuatan-kekuatan organisasi secara konstruktif.
3.      Konseling/psikoterapi tidak hanya bertindak secara kuratif, yakni penanganan kasus yang sudah terlanjur terjadi saja, melainkan juga menangani secara preventif dalam bentuk pemberian latihan dan pendidikan untuk mencegah sakit mental.
4.      Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
Program ini menguntungkan organisasi dan masyarakat. Perlu dilakukan pendekatan secara menyeluruh pada karyawan, yakni secara fisik, mental, emosional, dan spiritual. Individu perlu memperoleh bantuan profesional dalam menjalani tahap-tahap perkembangan hidupnya, guna menghadapi masalah transisi dan krisis.
5.      Sebagai sumber perubahan organisasi, konseling membantu membawa nilai, energi perubahan, vitalitas penerimaan, realisasi penerimaan, dan perkembangan diri menuju situasi kerja yang dinamis. Konseling mempengaruhi budaya organisasi,sehingga menjadi kuat dan adaptif.
Selain itu, kondisi kerja masyarakat modern yang dirasakan makin memberikan stress menimbulkan kebutuhan akan pelayanan kesehatan mental untuk menanganinya. Diperlukan perhatian terhadap kesejahteraan fisik dan mental karyawan, yang pada akhirnya akan mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi dan perolehan profit yang lebih besar bagi perusahaan, sekaligus sebagai wujud tanggung jawab perusahaan secara hukum dan etika. Bagi karyawan sendiri tercapainya kesejahteraan fisik dan mental merupakan salah satu hal yang diinginkan dalam hidupnya. Maka jasa konseling merupakan salah satu penawaran sebagai tindakan pencegahan atau antisipasi resiko dari stress kerja.

C.     Fungsi BK Industri.
Ada beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling industry, di antaranya yaitu:
1.      Mempelajari perilaku manusia di dalam lingkungan kerja khususnya dalam pelaksanaan tugas pekerjaannya.
2.      Mempelajari interaksi (hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi) dengan pekerjaan, lingkungan fisik dan dengan lingkungan sosialnya di tempat kerja.
3.      Mempelajari produk dan jasa mana yang bermanfaat bagi konsumen serta bagaimana menyadarkan konsumen akan kemanfaatan produk dan jasa tersebut.
4.      Mempelajari perilaku konsumen dalam kaitan kebiasaan membeli dan dalam proses pengambilan keputusan.

D.    Manfaat BK Industri.
Menurut Frank Parson (dalam Prayitno 2004 : 93), Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu.
Bimbingan dapat juga diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar orang yang dibimbing tersebut dapat mengembangkan kemampuan dirinya dengan memanfaatkan kemampuan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Industri adalah suatu organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang dan jasa.
Jadi, Bimbingan dan konseling industri adalah ilmu terapan atau dasar yang menalaah dan menangani masalah perilaku manusia yang timbul dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
Adanya bimbingan dan konseling di dunia industri disebabkan karena, dari penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli diketahui bahwa kondisi sosial dan psikologis dari lingkungan kerja secara potensial memiliki arti yang lebih penting dari pada kondisi kerja fisik.
Kondisi sosial dan psikologis yang mempengaruhi tersebut antara lain:
1.      kelompok-kelompok informal antara pekerja.
2.      sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya
3.      komunikasi antar tenaga kerja.
Dari beberapa kondisi di atas, maka adanya bimbingan dan konseling industri sangat diperlu-
kan, seperti: dapat meningkatkan efisiensi, motivasi dan kepuasan para pekerja. Selain itu, dapat juga bermanfaat untuk meneliti dan menganalisis perilaku manusia sebagai konsumen. (dalam Rahmat,2006).







Daftar Pustaka :
Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Boharudin.(2011). Desain Praktek Konseling. (Online) dalam http://boharudin.blog- spot.co.id/2011/10/desain-praktek-konseling-industri.html.(Diakses 7 Februari 2016).
Prayitno & Erman, Amti.(2004). Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Padang : Rineka Cipta.

Rahmat H. (2006). Manfaat Adanya Bimbingan dan Konseling di Dunia Industri. (Online). Dalam http://r-doc.blogspot.com/2010/11/manfaat-adanya-bimbingan-dan-konseling. html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konseling kesehatan di lingkungan kerja

Konsep Dasar Metodologi Penelitian

Ruang lingkup dan kajian sosiologi pendidikan